Calon Masrshal MotoGP Wajib Bebas Covid-19
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Ratusan calon Marshal MotoGP wajib menjalani Rapid Antigen sebelum diberikan pelatihan dan didik untuk memahami tugas dan fungsi Marshal.
Seleksi calon Marshal MotoGP yang berlangsung di Gedung Dinas Pemuda dan Oahraga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa, ( 6/4/2021 ) menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat guna memutus matarantai, mencegah dan mempercepat penanganan Pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Lombok Tengah. ” Ada 14 petugas kesehatan yang kita terjunkan, 4 diantara petugas Swab,” ucap Plt Asisten I Setda Lombok Tengah, Murdi AP.
Jika ada calon peserta pelatihan Marshal MotoGP yang hasil Rapid Antigen reaktif, maka akan langsung menjalani Uji Swab. “Dari hasil Rapid Antigen dan Swab ada beberapa peserta yang hasilnya Positif Covid-19 tanpa gejala dan langsung dipulangkan dan ditangani oleh Tim Medis untuk menjalani Isolasi Mandiri,” kata Murdi
Saat proses seleksi pelatihan, para Calon Marshal MotoGP juga wajib menaati dan menjalani Protokol Kesehatan Covid-19, yakni wajib mengenakan Masker, mencuci tangan dengan sabun diair bersih yang mengalir dan wajib menjaga jarak. ” Proses seleksi pelatihan dilaksanakan selama dua hari dan seleksinya juga dibagi menjadi beberapa sesi, yakni 100 peserta per sesi, tujuannya untuk mencegah terjadinya kerumunan dan jarak masing – masing peserta sesuai dengan Protokol Kesehatan Covid-19,” tutur Murdi
Sementara itu, Operation Sporting Mandalika International Street Circuit, Dyan Dilato mengatakan, sebanyak 500 orang lebih peserta pelatihan Calon Marshal MotoGP yang mendaftar berasal dari Pemuda Lombok Tengah.
Setelah peserta lulus pelatihan calon Marshal MotoGP, akan dilatih kembali setelah Sirkuit MotoGP Mandalika di KEK The Mandalika di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah selesai dikerjakan. “Setelah pelatihan ini akan ada lagi pelatihan lanjutan, namun nanti setelah Sirkuit jadi” kata Dyan
Di Sirkuit MotoGP Mandalika,, kata Dyan, pihaknya membutuhkan tenaga Marshal sebanyak 340 orang. Namun yang mendaftar mencapai 500 orang lebih. Sehingga akan peserta ada yang gugur. “Kita punya sekitar 17 pos dan satu pos itu membutuhkan 10 orang Marshal,” ungkapnya.
Seorang Marshal lanjut, Dyan, dituntut Disiplin dan kerja keras. Sebelum pertandingan, Marshal harus stand by di pos masing masing dan akan dichek oleh petugas kesiapannya. “Mereka harus berdiri dipinggir lintasan untuk di chek kesiapannya baru kemudian ditempatkan di pos masing masing,” ujarnya. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan