Warga Tutup Paksa RSCM Lombok Tengah
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Puluhan warga Lingkungan Wakan Dalam, Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah kembali menggelar aksi demo di Rumah Sakit Cahaya Mediaka ( RSCM ) Lombok Tengah di jalan Gajah Mada Leneng, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ( NTB ) Minggu pagi ( 7/2/2021 ).
Aksi demo itu sebagai bentuk protes warga yang Lingkungannya tercemar oleh Limbah dari RSCM yang berwarna coklat dan mengeluarkan bau busuk.
Aksi demo yang dijaga oleh Personil Polsek Praya dan Polres Lombok Tengah di halaman depan RSCM Lombok Tengah itu sempat ricuh lantaran lambannya pihak RSCM Lombok Tengah keluar menemui warga.
Warga menyebutkan, RSCM Lombok Tengah tidak layak menjadi Rumah Sakit. Selain tidak memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah ( IPAL ) sesuai dengan standar Rumah Sakit, RSCM juga tidak memiliki Analisis Dampak Lalulintas ( Amdalalin ). “Awalnya Ruko ( rumah dan tokoh ), lalu jadi klinik dan tiba – tiba jadi Rumah Sakit ( RS ) tanpa ada sosialisasi kepada masyarakat. RS ini tidak memiliki tempat pengolahan limbah. Limbah dibuang melalui bak penampungan biasa dan mengalir ke permukiman warga, berwarna dan baunya busuk. Didepan RS setiap hari terjadi kemancetan lalulintas, karena ada kendaraan yang parkir di pinggir sisi kiri-kanan jalan,” sebut warga Lingkungan Wakan Dalam, Kelurahan Leneng, Abdul Hamid
Dihadapan warga, Direktur RSCM Lombok Tengah, dr. Pilip Habip keluar menemui warga dengan membawa dan menunjukkan Surat Keputusan Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah Nomor : 03/Kep. IPPLH/DLH/2019 tentang Izin penyimpanan sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Usaha dan / atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Cahaya Medika PT Klinik Cahaya Medika dan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UKL – UPL ).” Saya jadi Direktur sejak April 2020, apa yang menjadi keluhan masyarakat sudah kami dengar. Rumah Sakit selalu punnya UKL – UPL sebagai syarat jadi RS yang diterbitkan tahun 2017. Namun seiring dengan perkembangan RS ada penambahan tempat tidur dan karyawan, pasti Limbah akan bertambah, dan karena curah hujan tinggi, Limbah kita sedut,”jelasnya
Dihadapan warga, dr. Pilip juga menjelaskan, saat ini RSCM tengah membangun IPAL yang ukurannya lebih besar dari IPAL yang ada saat ini. “Solusi jangka panjang kami akan membangun IPAL, karena ukurannya besar pembangunannya membutuhkan waktu 6 bulan, silakan masyarakat mengawasi langsung membangunan IPAL, untuk solusi jangka pendek, limbah yang ada saat ini akan kita sedot setiap hari,”ucapnya
Tidak puas dengan jawaban dari Direktur RSCM, warga yang geram langsung menggali dan memasang pagar pembatas menggunakan Bambu dan Kayu di depan halaman utama RSCM Lombok Tengah.
Warga menilai, penjelasan dari pihak RSCM tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya dilapangan. “Yang ditunjukkan itu dokumen bohong, tidak ada keterangan jenis dan penilaian limbah yang dikeluarkan. Dokumen izin – izin yang ditunjukkan RSCM bohong semua, tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Karena tidak ada solusi penanganan Limbah hari ini RSCM kami tutup, kami segel,” tegas Hamid
Sampai dengan berita ini ditayangkan di suaralomboknews.com, persoalan limbah RSCM yang mencemari lingkungan warga menemui jalan buntu dan tidak ada kesefakatan apapun antara warga dengan pihak RSCM, bahkan Truck Tangki yang datang menyedot limbah RSCM dihadang warga. Warga juga mencabut konci Truck Tangki dan meminta sopir Truck Tangki tidak menyedot limbah RSCM sebelum ada kesefakatan antara warga dengan pihak RSCM. “RSCM kami tutup, pasien yang ada didalam, tetap menjalani perawatan sampai sehat, dan pasien yang datang kita minta berobat ke Rumah Sakit lain,”ujar warga Lingkungan Wakan Dalam, Kelurahan Leneng, Yon.
Pantauan suaralomboknews.com, sejumlah pasien yang hendak berobat ke RSCM diminta warga untuk kembali dan berobat ke Rumah Sakit lain.
Terlihat puluhan warga masih berkumpul di depan RSCM dengan dijaga personil Kepolisian dari Polsek Praya dan Polres Lombok Tengah. [ slNews.com ].
Tinggalkan Balasan