Istri Kadus di Lombok Tengah Dapat Bansos Dari Kemensos
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Istri dari Kepala Dusun (Kadus) Batunyala II, Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Dedi Hamdani masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) sebagai penerima Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI sebesar Rp.600 ribu per bulan selama tiga bulan.”Sebelum menjabat Kadus, Istrinya sudah masuk dalam BDT. Jadi tidak benar dia (Istri Kadus) menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) seperti yang diributkan di Facebook itu, tetapi yang diterima Bansos dari Kemensos yang diterima dari Kantor Pos,”kata Kepala Desa (Kades) Batunyala, H. Zaenudin, Jumat (29/05/2020).
H. Zaenuudin mengungkapkan, pihak Desa sudah berulang kali mengusulkan nama Istri dari Kadus Batunyala II diganti dan dihapus dari BDT Penerima Bansos Kemensos. Namun sampai dengan proses penyaluran tahap Pertama, nama Istri dari Kadus Batunyala II tidak juga di hapus dari BDT.”Sebelum penyaluran tahap pertama, sudah kita usulkan berkali – kali untuk dihapus dan diganti, termasuk kita mengusulkan untuk mengganti nama – nama penerima yang sudah meninggal Dunia, tetapi sampai sekarang datanya masih muncul di BDT. Untuk kita akan berkoordinasi lagi dengan Dinas Sosial, supaya BDT pada tahap kedua penyaluran Bansos Kemensos bisa berubah dan tepat sasaran,”harapny
Ditempat yang sama, Kadus Batunyala II, Dedi Hamdani mengaku, Istrinya masuk dalam BDT sebagai penerima Bansos dari Kemensos. Dan nama Istrinya masuk kedalam BDT sebelum dirinya menjabat sebagai Kadus Batunyala II pada Tahun 2016 lalu.”Saya jadi Kadus Tahun 2016 dan sebelum saya jadi Kadus nama Istrinya sudah masuk kedalam BDT,”ucapnya
Oleh Istrinya, kata Dedi, Bansos dari Kemensos RI tahap pertama sebesar Rp. 600 ribu yang disalurkan melalui Kantor Pos setempat diberikan kepada salah seorang warga miskin yang ada di Dusun Batunyala II dan kepada keluarga salah seorang warga yang meninggal Dunia.”Istrinya hannya mencairkan saja di Kantor Pos. Setelah dicairkan Uang Rp. 600 ribu itu saya berikan Rp. 300 ribu kepada Amaq Dedik yang kondisinya Miskin dan sakit Strok, sisanya Rp. 300 ribu saya berikan kepada keluarga warga yang meninggal Dunia. Amaq Dedik juga tidak pernah menerima bantuan, memang dulu pernah mendapatkan PKH tetapi sekarang namanya sudah terhapus sebagai penerima PKH,”bantahnya
Bansos dari Kemensos RI itu disalurkan kepada Masyarakat miskin ditengah Wabah Virus Corona atau Covid-19. [slNews – rul]
Tinggalkan Balasan