Tak Terima Bantuan Mesin Perahu Berbahan Bakar LPG, Nelayan Ngadu ke Dewan
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Puluhan perwakilan Nelayan dari Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar aksi Hearing ke DPRD Lombok Tengah, Selasa, (16/10/2018).
Aksi Hearing para Nelayan itu diterima Komisi III DPRD Lombok Tengah Lalu Arif Rahman Hakim dan Kadis Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, Tamrin di Ruang Banmus DPRD Lombok Tengah.
Dihadapan Anggota Dewan dan Kadis Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, para Nelayan mengaku telah dizolimi dan tidak diperlakukan adil oleh pemerintah.
Pasalnya, bantuan 500 unit mesin perahu berbahan Bakar LPG yang disalurkan Kementerian ESDM RI bersama Pertamina tidak bisa mereka terima, meskipun mereka telah terdata dan terdaftar sebagai penerima Bantuan Mesin Perahu Berbahan Bakar LPG.
Para Nelayan menduga, bantuan mesin Perahu berbahan Bakar LPG itu dipermainkan oleh Oknum di Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah.” Bantuan mesin perahu itu diduga dialihkan ke Nelayan yang namanya tidak terdaftar sebagai penerima Bantuan mesin perahu. Nelayan yang seharusnya menerima bantuan justru tidak menerima bantuan mesin perahu,” ungkap pendamping Nelayan, Supardi Yusuf
Menjawab keluhan perwakilan Nelayan itu, Kadis Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, Tamrin menjelaskan, bantuan mesin perahu perbahan bakar LPG itu bukan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, melainkan program dari Kemen ESDM bekerjasama dengan Pertamina.
Tamrin juga menjelaskan, proses pendataan dan verifikasi Nelayan penerima bantuan Mesin Perahu dilaksanalan oleh Kemen ESDM. Hasil pendataan itu Nelayan di Lombok Tengah mendapat program bantuan 500 unit mesin perahu berbahan bakar LPG.”Kami tidak memiliki niat apapun, karena kita selaku penerima manfaat. Kalaupun ada 19 Nelayan yang tidak mendapat bantuan mesin perahu, itu sudah menjadi hasil musyawarah dan kesefakatan ditingkat Dusun di Desa Kuta,” ujar Tamrin.
Usai mendengar jawaban dari Kadis Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, dengan wajah penuh rasa kecewa para Perwakilan Nelayan Desa Kuta itu membubarkan diri dengan tertib dan meninggalkan Gedung DPR Lombok Tengah. [slNews.com – win].
Tinggalkan Balasan