Polisi Gerebek Lokasi Judi Kartu Domino, Satu Pelajar SMA Ditangkap

SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Tim Resmob Polres Lombok Tengah (Loteng) berhasil mengendus aktivitas Judi Kartu Domino di wilayah Dusun Ketangge, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Loteng.

Polisi pun langsung melakukan penangkapan terhadap para Pemain Judi Domino jenis Cemek, Sabtu (4/11/2017).

Penggerebakan lokasi Judi Domino yang berlangsung sekitar Pukul 02.15 Wita itu, Polisi berhasil mengamankan dua orang pelaku Judi Domino, salah satu pelaku diketahui masih berstatus sebagai Pelajar SMA, sedangkan pelaku Judi lainnya berhasil lolos dari sergapan Polisi.

Dua pelaku Judi Kartu Domino yang berhasil ditangkap Polisi itu yakni HF, 28 Tahun warga Dusun Bare Julat, Desa Barejulat dan MD 15 Tahun, salah seorang Pelajar di salah satu SMA di Kecamatan Jonggat warga Dusun Ketangge, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Loteng.” Keduanya ditangkap ketika sedang bermain Judi Domino jenis Cemek,” terang Kapolres Loteng AKBP. Kholilur Rochman, melalui Kasat Reskrim Polres Loteng AKP. Rafles Girasang, Sabtu (4/11/2017).

Pada saat digerebek Polisi, kedua pelaku tengah asik bermain Judi kartu Domino bersama dua orang temannya. Namun pada saat dilakukan penangkapan dua orang teman pelaku yang Identitasnya telah dikantongi Polisi berhasil lolos dari sergapan Tim Resmob Polres loteng.” Kedua orang tersebut bermain judi cemek bersama empat orang temannya namun temannya yang lain melarikan diri ketika dilakukan penangkapan,” cerita AKP. Rafles.

Selain berhasil menangkap dua orang pemain Judi Domino, di lokasi Judi Domino Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa peralatan permainan Judi Domino, diantaranya Selembar sapanduk yang dijadikan alas permainan Judi Domino, Dua set Kartu Domino dan uang tunai senilai Rp. 226 ribu hasil Judi Kartu Domino.

Saat ini kedua pelaku Judi kartu Domino itu masih mendekam di balik jeruji besi Sel Tahanan Polres Loteng, untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

Polisi pun berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan tidak akan mengabulkan permohonan penangguhan penahanan maupun penghentian kasus dari pihak keluarga maupun dari pihak lainnya.” Tidak ada penangguhan penahanan apalagi menghentikan proses penyidikan. Semua harus diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku,” tegas AKP. Rafles.

Atas  perbuatannya para tersangka dijerat dengan pasal 303 ayat (1) ke
1 dan ke 2 KUHP, tentang perjudian dengan ancaman kurungan maksimal 10
tahun penjara.” Keduanya dijerat Pasal 303 KUHP,” ujar AKP. Rafles
Girsang. (slNews.com – rul)