120 Ekor Sapi dan 45 Kambing Pilihan Meriahkan Kontes Ternak
SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah (Loteng) menggelar kegiatan Mandalika Agricultural Sholah, Sholeh, Sholoh Expo 2017, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 72 Loteng.
Dalam kegiatan Mandalika Agricultural Sholah, Sholeh, Sholoh Expo 2017, Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng mengadakan kontes ternak sapi dan kambing tingkat Kabupaten.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni dari Tanggal 23 – 24 Oktober tersebut dilaksanakan dilokasi Mandalika Sholah, Sholeh, Sholoh Expo 2017 di Eks lahan PT Perkebunan (PTP), Desa Puyung Kecamatan Jonggat. Dimana kontes Ternak tersebut diikuti sekitar 120 ekor Sapi dan 45 Kambing yang menjadi pilihan dimasing- masing Kecamatan yang sudah dinilai sebelumnya.
Kontes ternak itu sendiri dibuka langsung oleh Wakil Bupati Loteng Lalu Pathul Bahri, S.Ip
Dalam sambutanya Lalu Pathul Bahri menyampaikan bahwa dengan diadakanya kontes ternak tersebut diharapkan agar nantinya petani ternak bisa termotivasi untuk bisa meningkatkan hasil produksinya dalam beternak.”Terlebih bahwa saat ini peternakan dan Pariwisata memiliki korelasi yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan,”kata Lalu Pathul Bahri, Senin (23/10).
Politisi Partai Gerindra Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyampaikan, Loteng memiliki 12. 300 ekor Kambing dan 161. 526 ekor Kambing yang dipelihara oleh masyarakat yang tersebar di 139 Desa dan Kelurahan yang ada di Loteng, dimana rata- rata setiap harinya masyarakat memotong hewan ternak terebut sebanyak 35 ekor. “Bayangkan saja sebulan ada 10 ribu ekor yang dipotong saat ini, apalagi jika sudah banyak hotel pasti tamunya butuh daging, itu sebabnya saya katakan ada korelasi,”ungkap Lalu Pathul Bahri.
Mantan Anggota DPRD Provinsi NTB itu berharap agar kedepan para petani ternak lebih fokus dalam mengelola peternakan yang dimiliki. Begitu juga dengan bantuan ternak yang diberikan oleh Pemerintah agar jangan disalah gunakan.”Biasanya kalau ada bantuan ternak banyak kelompok ternak yang ribut, sebulan setelah kita bagikan malah ternaknya sudah tidak ada. Sehingga ini jangan terjadi agar nantinya kita bisa memenuhi ketersediaan hewan di Daerah untuk menunjang pariwisata,”ujar Lalu Pathul Bahri.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng Lalu Iskandar menyampaikan bahwa kontes ternak tersebut dilakukan dengan melakukan penilaian dua tahap, dimana sebelumnya masing- masing Kecamatan mengajukan beberapa calon untuk setiap kategori dan dilakukan penilaian.”Selanjutnya dipilih untuk mewakili Kecamatan dan pada hari ini dilakukan penilaian tahap dua dengan mewakili Kecamatan masing- masing,”ungkapnya.
Lalu Iskandar menambahkan bahwa jenis dan kategori ternak kontes yang dilombakan diantaranya Aapi Bali calon pejantan, Sapi Bali calon induk, Sapi Bali pejantan, Sapi Bali induk, Ekotic atau Cross Breed, Kambing Peranakan Etawa (PE) Pejantan dan Kambing PE Betina.”Pelaksanaan kontes selama dua hari. Antara kontes ternak sapi dan kambing dipisahkan dimana kontes kambing hari ini, dan sapi besok,”ungkapnya
Lalu Iskandar menjelaskan bahwa, kegiatan tersebut bertujuan untuk bagaimana memotivasi peternak untuk memproduksi ternak bibit yang berkualitas serta menyediakan replecement stok bibit pengganti bagi induk- induk yang tidak produktif secara swadaya guna peningkatan daya saing produksi.”Ini juga bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para peternak pembibit yang berperestasi untuk menghasilkan bibit ternak yang unggul dan produktif,”jelasnya.
Disatu sisi bahwa kegiatan itu juga sebagai tempat untuk ajang silaturrahmi dan tukar pendapat untuk menambah wawasan bagi peternak serta petugas dan stakholder peternakan yang ada di Loteng.”Kita jadikan juga sebagai bahan evaluasi bagi para petugas dan penentu kebijakan terhadap perkembangan pembibitan ternak di Loteng,”tambah Lalu Iskandar.
Untuk juri dalam kegiatan tersebut diambil dari kalangan akademis, staf dinas yang membidangi peternakan dari Provinsi dan kabupaten serta dari organisasi asosiasi peternak kambing.”Nantinya para juri akan menilai bagaimana ketinggian dan berat badan hewan dilihat dari umur hewan itu sendiri serta bagaimana kesehatanya,”ujar Lalu Iskandar. (slNews.com – rul)
Tinggalkan Balasan