Pernikahan Waria Dengan Pria 30 Tahun Nyaris Terjadi di Lombok Tengah
LOMBOK TENGAH | Pernikahan Salah seorang pria 30 tahun berinisial SN, warga Dusun Bun Salak II, Desa Jago, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan Nisa Erlina, kandas ditengah jalan.
Pasalnya, setelah ditelusuri, bahwa Nisa Erlina, 18 Tahun, warga Dusun Pengalan, Desa Krame Jati, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah bukan seorang Wanita, melainkan seorang Waria (Wanita Pria) atau Transgender berinisial ZK.
Dihubungi suaralomboknews.com via panggilan WhatsApp (WA), Senin, (11/9/2023), Kadus Bun Salak Dua, Desa Jago, Toha menceritakan, NS kenal dengan ZK di media sosial Facebook dan NS membawa ZK ke rumahnya di Dusun Bun Salak II untuk menikah pada Kamis malam, (7/9/2023).
Karena ada penganten, sesuai dengan adat dan istiadat Sasak, dirinya pun langsung melakukan prosesi adat Nyelabar Sejati pada Minggu, (10/9/2023), dengan datang mencari rumah ZK di Desa Krame Jati. “ Rupaya bertemu lewat Hp (Facebook). Setelah sejati selabar sampai Zuhur, pak kadus (Desa Krame Jati), tidak mengenal yang namanya Nisa Herlina. Tapi nomor Hp wali yang diberikan memang benar warganya pak Kadus, lalu saya minta dipanggilkan yang punya nomor Hp itu untuk ditanya yang sebenarnya dan ternyata nama Walinya, Bapak, Ibu dan Neneknya pas, lalu ditanya apakah punya anak perempuan dan dijawab anaknya laki – laki semua, dan barulah sadar bahwa ada anaknya yang Bantong (Waria), jangan – jangan ZK,” cerita Toha.
Setelah mendengar cerita dari kedua orang tua ZK, Toha pun meminta kepada kedua orang tua ZK untuk ikut ke rumah pengantin NS di Dusun Bun Salak II. “ Lalu saya minta kepada orang tuanya untuk ikut melihat langsung, dan langsung saya diikuti sampai ke Bun Salak, dan memang iya itu ZK. Nama aslinya ZK, kalau Nisa Erlina nama Facebooknya,” ungkapnya
ZK lanjut Toha, langsung dibawa pulang oleh keluarganya.
Toha juga tidak terlalu memperdalam dimana, kapan dan berapa lama SN kenal dengan ZK. “Saya tidak terlalu mempertegas, karena keluarga dan warga masih trauma, sehingga tidak enak saya perjelas dimana bertemu dan berapa lama kenal. Hari itu juga ZK langsung dibawa oleh pihaknya keluarganya,” ucapnya.
Sementara itu, dihubungi suaralomboknews.com via panggilan WA, Senin, (11/9/2023), Sekretaris Desa (Sekdes) Krame Jati, Nursiah membenarkan bahwa ZK seorang Waria.
Nursiah mengaku kaget dengan ZK yang hampir menikah dengan seorang pria dari Dusun Bun Salak Desa Jago. “ Yang bersangkutan sering pindah sekolah, dan dari dulu tidak pernah pakai hijab, dan tiba-tiba sekarang pakai Hijab, saya jadi Kaget. Untung saja belum dinikah,” ucapnya
Pemdes Krame Jati kata Nursiah, akan memberikan pembinaan kepada ZK. “ Kita akan bina, supaya peristiwa serupa tidak terulang lagi,” ujarnya. [slnews – rul].
Tinggalkan Balasan