Ini Alasan FAKTA RI Minta Stadion Dibangun di Perbatasan Lombok Tengah Dengan Lombok Timur
LOMBOK TENGAH | Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB), berencana membangun dua Stadion berkapasitas besar di wilayah Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa untuk menunjang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2028 mendatang.
Mendengar rencana pembangunan dua Stadion yang direncanakan mulai dibangun pada tahun 2026 mendatang, Forum Analisis Kebijakan Untuk Rakyat Republik Indonesia (FAKTA RI) meminta kepada Pemprov NTB, lokasi pembangunan Stadion di Pulau Lombok berada di perbatasan wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan Kabupaten Lombok Timur. “ Demi pemerataan ekonomi di wilayah Pulau Lombok, FAKTA RI minta Stadion dibangun di antara batas wilayah Lombok Tengah dengan Lombok Timur bagian selatan, itu baru pas,” pinta Ketua Umum (Ketum) FAKTA RI, Muhanan, SH,. MH, Senin, (24/7/2023).
Kondisi perbatasan wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan Lombok Timur di bagian selatan kata Muhanan, kering dan hanya bisa ditanami Padi satu kali dalam setahun. “ Contoh di wilayah Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah yang kering kerontang hanya mengandalkan dari hasil pertanian itupun pada Musim hujan, setelah itu ada alternatif Tembakau yang tidak ada campur tangan pemerintah,” katanya
Dalam waktu dekat ini lanjut Muhanan, FAKTA RI akan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat yang ada di perbatasan Lombok Tengah dengan Lombok Timur bagian selatan, untuk bersama – sama mengusulkan lokasi pembangunan Stadion ke Pemprov NTB berada di wilayah perbatasan Lombok Tengah dengan Lombok Timur bagian selatan. “Kita akan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh di Kecamatan Jerowaru Lombok Timur dan Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah,” ujarnya.
Sebelumnya, disalah satu Portal Berita, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB, Mori Hanafi menyebut, pembangunan Stadion Utama di Pulau Lombok dengan kapasitas sekitar 40.000 penonton, dan anggaran pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. “Sedangkan di Pulau Sumbawa akan dibangun stadion dengan kapasitas sekitar 20.000 penonton,” katanya.
Untuk pembiayaan, pembangunan stadion utama di Pulau Lombok diharapkan berasal dari Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Sedangkan pembiayaan stadion di Pulau Sumbawa diharapkan berasal dari Asian Football Confederation (AFC). “Kalau yang di Pulau Sumbawa itu kita harapkan dari AFC. Apakah nanti lokasi stadionnya di Kabupaten Sumbawa, Bima, atau Dompu, nanti kita tentukan,” jelas Mori.
Stadion di Pulau Sumbawa ditargetkan mulai dibangun pada 2024. Sedangkan stadion utama di Pulau Lombok mulai dibangun tahun 2026. “Pembangunan mulai 2026, sebelum PON harus selesai,” tutup Mori. [slnews – HEER Q].
Tinggalkan Balasan