SHOPPING CART

close

Bersama Dua Doktor, H. Lalu Suhaimi Sosialisasi 4 Pilar di Lombok Tengah

Anggota DPD RI Dapil NTB
Anggota DPD RI Dapil NTB, H. Lalu Suhaimi Ismy saat menyampaikan materi Sosialisasi 4 Pilar di Yayasan Bani Muhtasyar Atthayyiby Desa Bujak, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, pada Selasa (30/5/2023).

LOMBOK TENGAH | Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB), Haji Lalu  Suhaimi Ismy menggelar sosialisasi dan silaturahmi 4 Pilar MPR RI, di Yayasan Bani Muhtasyar Atthayyiby Desa Bujak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, pada Selasa (30/5/2023). 

Sosialisasi 4 pilar kali ini ada wajah berbeda, H. Lalu Suhaimi mengajak dua doktor familiar di masyarakat NTB yakni Dr. H. Anang Husni, SH, dan Dr. Ir. Hj. Aluh Nikmah. 

Dalam kesempatan tersebut di tengah menjelang peringatan hari kelahiran Pancasila, H. Lalu Suhaimi menerangkan, lahirnya Pancasila bukan didirikan oleh tokoh sentral, melainkan melibatkan berbagai kalangan tokoh dari berbagai daerah nusantara. “Satu Juni kita peringati sebagai hari lahir Pancasila. Dimana Pancasila tidak dilahirkan atau dibuat oleh satu tokoh Bangsa, melainkan nilai-nilai kehidupan Rakyat Indonesia yang digali oleh berbagai Faounding Father,” katanya 

DPD RI dua periode itu menerangkan, apa yang telah ditularkan presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno menempatkan Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa Indonesia sehingga membuat bangsa ini tetap berdiri kokoh. “Ir. Soekarno memposisikan Pancasila sebagai philosophische grondslag atau Weltanschauung yaitu sebagai fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.” tegas H. Lalu Suhaimi. 

Menurut H. Lalu Suhaimi, dengan penuh dedikasi para pendiri bangsa Indonesia, menyelami  kebudayaan dan kekayaan kultural bangsa Indonesia sehingga ujungnya menemukan mutiara-mutiara yang dinamakan Pancasila sebagai falsafah bangsa. “Maka disepakatilah Pancasila sebagai Filosofi grondslag bangsa ini,  Filosofi grondslag adalah dasar filosofis yang di atasnya itu didirikan bangunan negara yang berdaulat,” ucapnya. 

Mantan Kakanwil Kemenag NTB itu berharap, semua elemen masyarakat tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar negara ini tetap utuh dan harmonis di tengah perbedaan budaya, suku, bahasa dan agama. “Contoh keseharian kita, misalkan gotong royong, tenggang rasa, menghormati yang lebih tua, taat beragama ini harus tetap terjaga.” ungkap H. Lalu Suhaimi. 

Sementara itu, Dr. H. Anang Husni, SH. memberikan pandangan tentang isi nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila. 

Menurut Anang, sila pertama adalah faktor utama yang  harus betul-betul dijunjung yang akan menentukan bentuk implementasi dari sila-sila berikutnya. “Sila kedua fungsi budaya, fungsinya sebagai tolak ukur, komitmen kita kemanusiaan yang adil dan beradab, harus adil, menjunjung peradaban, yaitu wahyu ilahi, Ada simbol dari sila kedua ini namanya nilai. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil itu sama, tidak ada perbedaan, menempatkan sesuatu pada tempatnya,” kata Anang. 

Kemudian pada Sila ke 3, Anang menjelekan, fungsi persatuan dan keutuhan harus dijaga dan dibina terutama mulai dari keluarga keluarga sampai komunitas masyarakat yang lebih luas. “Sila ke 4 mengandung Nilai Caranya kita melaksanakan Sila ke-3 tadi, mempersatukan Indonesia. Bagaimana caranya? Yaitu dengan Demokrasi yang bercirikan Indonesia. Demokrasi yang harus menjunjung tinggi nilai-nilai Kebijaksanaan dan Permusyawaratan,” kata Anang. 

Terakhir pada Sila ke 5, merupakan klimaks dari semua Sila yang ada. Masyarakat akan mencapai titik akhir akan menikmati keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dr. Ir. Hj. Aluh Nikmah memberikan pandangan, selain dengan pemahaman falsafah bangsa, Indonesia juga harus memperkuat diri dengan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).”Mendorong Memperkuatkan eksistensi Indonesia secara IPTEK, tidak hanya bersaing di lokal melainkan secara global,” katanya

Dengan capaian IPTEK, menurut Aluh Indonesia dapat menjadi negara yang berwibawa dan dapat menentukan kebijakan dunia global ditengah persaingan bangsa-bangsa. “Sehingga kedepannya, Negara Indonesia bisa menjadi penentu arah kebijakan dalam dunia Internasional,” pungkasnya. [slnews – rul].

Tags:

0 thoughts on “Bersama Dua Doktor, H. Lalu Suhaimi Sosialisasi 4 Pilar di Lombok Tengah

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Juni 2023
M S S R K J S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

STATISTIK