Mamiq Leo : Ada Konspirasi Politik di Pilkades Kuta 2018

SUARALOMBOKNEWS.COM – Lombok Tengah | Bakal Calon (Balon) Kepala Desa (Kades) Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah Lalu Amanah  terpaksa  gigit jari.

Pasalnya, warga Dusun Mong, Desa Kuta itu tidak bisa mendaftar sebagai Calon Kades pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kuta 2018, karena sampai dengan  ditutupnya proses pendaftaran peserta Pilkades Kuta, Pria yang akrab disapa Mamiq Leo itu tidak mendapat Surat Keterangan Izin untuk maju sebagai Peserta Pilkades Kuta  dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah, dalam hal ini Sekda Lombok Tengah.

Mamiq Leo merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah.” Ada Konspirasi Politik di Pilkades Kuta, tujuannya supaya saya tidak bisa menjadi calon Kades, dengan alasan yang dibuat –buat oleh pihak – pihak tertentu,” sebut Mamiq Leo usai berkunjung ke Ruang Komisi I DPRD Lombok Tengah, Selasa, (21/8/2018).

Mamiq Leo mengaku siap  mundur dari ASN, asalkan dirinya bisa mencalonkan diri sebagai peserta Pikades Kuta 2018.” Jika syarat itu yang diharuskan, saya siap mundur dari ASN,” ucapnya

Mamiq Leo juga mengaku, Pejabat pembina kepegawaian Daerah tidak berlaku adil dan tidak menjalankan aturan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.

Terbukti dari 25 ASN yang mengajukan surat keterangan izin menjadi Calon Kades, 15 ASN diberikan izin untuk maju sebagai peserta Pilkades Serentak 2018.” Saya selaku Warga Negara  merasa diperlakukan tidak adil . Aturan membolehkan  ASN   menjadi Calon Kades, lalu kenapa ada ASN yang di rekomendasikan dan ada yang tidak diberikan Rekomendasi.  Tolong jujur, jangan mengajarkan masyarakat untuk berbohong dengan alasan – alasan yang tidak jelas,”kesalnya.

Mamiq Leo menambahkan, dalam waktu dekat ini dirinya bersama sejumlah ASN yang tidak diberikan surat keterangan Izin untuk maju sebagai Calon Kades pada Pilkades Serentak 2018, akan menggelar aksi Hering ke DPRD Lombok Tengah.” Nanti kita akan buka semua Fakta yang sebenarnya, supaya masyarakat tahu dan paham,” ancamnya. [slNews.com – win]