Tangani Stunting, Wapres Jusuf Kalla Ajak Pusat dan Daerah Bersatu

SUARALOMBOKNEWS.COM – LOMBOK TENGAH | Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla bersama Menteri Desa,  Pembangunan Daerah Tertinggal,  dan Transmigrasi (Mendes PDTT),  Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri PUPR, dan Presiden World Bank Group Jim Yong Kim meninjau penanganan kekerdilan atau stunting di Desa Dakung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Provinsi NTB,  Kamis (5/7/2018).
Rombongan Wapres didampingi Gubernur NTB,  TGB. Zainul Majdi,  dan disambut Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri,  jajaran Forkompinda Provinsi NTB dan Lombok Tengah di Kantor Desa Dakung,  Kecamatan Praya Tengah.
Desa Dakung menjadi satu dari 10 desa di Lombok Tengah yang menjadi prioritas penanganan stunting. Dalam kunjungan tersebut Wapres Jusuf Kalla dan rombongan turut hadir dalam kegiatan rembuk desa pencegahan stunting.
Dalam Sambutannya,  Wapres Jusuf Kalla mengatakan, program rembuk desa pencegahan stunting merupakan sebuah program untuk masa depan. Program ini terkait masa depan generasi muda di Indonesia.”Stunting dalam bahasa Indonesia kerdil, kita bicara kekerdilan karena kalau bayi sampai anak-anak kita kerdil, bukan saja badannya yang kerdil tapi otaknya juga kerdil jadi tidak maksimal nantinya,” ujarnya.
Wapres Jusuf Kalla menyampaikan, apa yang terjadi saat ini merupakan buah dari apa yang kita lakukan 20-30 tahun lalu. Saat ini, menurutnya perlu diperbaiki cara dan sistemnya agar berjalan dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas anak-anak.”Di sini Rp 1 miliar setahun dulu, jadi perbaiki jalan dan untuk kualitas anak-anak,” ucapnya.
Membangun generasi sehat, kata Wapres Jusuf Kalla, tidak akan bisa jika tidak dilengkapi adanya sarana fasilitas sanitasi yang bersih.”Kalau di pusat bersatu maka di daerah juga harus bersatu,” katanya.
Wapres Jusuf Kalla menilai, keterlibatan dan kemauan masyarakat menjadi penentu dalam keberhasilan sebuah program, termasuk program pencegahan stunting. “Tanpa masyarakat bergerak, berapa pun proyek pemerintah tidak akan berhasil, kita akan datang dua-tiga tahun lagi,” pungkasnya. [slNews – rul]