Warga Keluhkan Isi Gas Elpiji 3 Kg Berkurang, Disperindag Sebut Ada Mafia
SUARALOMBOKNEWS.com – Lombok Tengah | Sejumlah masyarakat di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluhkan isi tabung Gas Elpiji 3 Kg yang dirasakan berkurang dan tidak sesuai dengan takaran.
Marwin, 45 Tahun, warga Lingkungan Perumnas Tampar – ampar, Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya, Lombok Tengah mengaku kecewa dengan kondisi isi tabung Gas Melon yang dibeli dari pengecer berkurang dan tidak sesuai dengan berat aslinya. Berkurangnya isi tabung Gas bersubsidi tersebut telah beredar sejak sepekan terakhir.”Masa ukuran 3 kg ringan dari biasanya, kemudian waktu dipasangkan ke selang kompor Gas berkurang dua garis. Padahal biasanya saya beli penuh, jarumnya sampai full,” kata Marwin saat dihubungi SuaraLombokNews.com, Selasa, (30/1/2018).
Pria yang akrab di sapa Pak Win itu mengatakan, Gas Elpiji 3 Kg ia pergunakan untuk keperluan memasak air dan merebus Mie Instan di Lapak tempatnya berjualan. Biasanya dalam satu tabung bisa digunakan selama satu minggu lebih. Setelah diketahui berkurang, satu tabung gas itu hanya mampu digunakan selama 4 – 5 hari saja.”Cuma dipakai masak air 5 hari sudah habis, sebelumnya bisa dibertahan sampai 8 hari,” katanya.
Tidak hannya Pak Win, sejumlah warga juga menyampaikan kekecewaannya melalui Sosial Media (Sosmed) Facebook. Di akun Facebook Ijah Agung mengeluhkan berkurangnya isi Gas 3 Kg.” Ada apa dengan Gas..? kenapa isi gas selalu berkurang/tidak penuh. Tolong untuk pengusaha Gas yang merasa, janganlah dikurangi. Harga boleh naik, tetapi isi tetap maksimal. Kami sebagi masyarakat terus terang kecewa dengan adanya Gas tidak terisi dengan penuh,”tulis akun Facebook Ijah Agung.
Komentar akun Facebook Ijah Agung terkait dengan berkurangnya isi Gas elpiji 3 Kg, ditanggapi oleh warga pengguna Facebook. Akun Facebook Anna Enggar membalas komentar Ijah Agung.”kecurangan di Agen tu ijah,” sedangkan akun Facebook Fanny Bunga membalas “lh.. sampai gitu y dek Ijah, perlu dilaporkan tuch say,”.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah H. Saman mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait dengan berkurangnya isi Gas Elpiji 3 Kg yang diterima masyarakat selaku konsumen.”Paling kita hannya bisa meningkatkan pengawasan saja, itupun tidak bisa maksimal, karena ada Mafianya. Untuk itu harus diawasi oleh yang memegang senjata (Polisi – red),” ucapnya.
Dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) kata H. Saman, Tabung Gas Elpiji 3 Kg itu diisi sesui dengan takaran tabung Gas.
H. Saman menduga, isi Tabung Gas Elpiji 3 Kg itu dikurangi ditingkat Distributor atau pengecer.” Kalau dari pabriknya sudah diisi penuh. Dugaan saya, isi tabung Gas itu dikurangi ditengah jalan, bisa di tingkat Distributor, bisa juga di tingkat pengecer,” sebutnya.
Dalam waktu dekat ini lanjut H. Saman, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Lombok Tengah terkait dengan berkurangnya isi Tabung Gas Elpiji 3 Kg tersebut. Pihaknya juga akan membentuk tim untuk mengusut berkurangnya isi Tabung Gas Elpiji bersumsidi tersebut.” Kami akan berkoordinasi dengan Polres. Nanti kami juga akan membentuk Tim Pengawasan,” tuturnya.
Untuk itu H. Saman meminta kepada aparat penegak Hukum di Bumi Tatas Tuhu Trasna, dalam hal ini pihak Kepolisian Polres Lombok Tengah untuk menindak tegas para agen, distributor dan pengecer Gas Elpiji 3 Kg Nakal.” Harus ada pembelajaran. Untuk itu tolong Pak Polisi ditindak tegas, jangan mereka (agen, distributor, pengecer Nakal) dibiarkan,” pintanya. (slNews.com – rul).
Tinggalkan Balasan