Bau Nyale 2018 Gaduh, Suhaili Cari Jalan Tengah
(Warga mencari Nyale atau Cacing Laut Dalam Ttradisi Bau Nyale di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah Tahun 2017 lalu)
SUARALOMBOKNEWS.com – Lombok Tengah | Beda pendapat terkait dengan jadwal dan lokasi Bau Nyale Tahun 2018, antara Masyarakat yang tergabung dalam Blok Pujut dengan para Mangku dari 4 penjuru mata angin menimbulkan kegaduhan di tengah – tengah masyarakat Lombok Tengah.
Menurut Blok Pujut Nyale atau cacing laut itu akan tumpah ruah di pantai Dondon, Desa Mertak Kecamatan Pujut Lombok Tengah pada Tanggal 6 – 7 Februari, sedangkan hasil dari Sangkep Warege para mangku dari 4 penjuru mata angin yang digelar di Bencingah Pantai Seger beberapa waktu lalu dan hasilnya telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nyale akan tumpah ruah di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah pada Tanggal 6-7 Maret mendatang.
Untuk meredam kegaduhan terkait dengan polemik perayaan Bau Nyale 2018 yang terbagi menjadi dua tempat dengan jadwal atau bulan dan tanggal yang berbeda itu. Bupati Lombok Tengah HM. Suhaili FT, SH mengambil jalan tengah yakni dengan mengakomodir pendapat masyarakat yang tergabung dalam Blok Pujut tersebut, dan juga mengakomodir hasil Sangkep Warige para mangku dari 4 penjuru mata angin yang selama ini hasilnya dijadikan dasar oleh Pemerintah maupun masyarakat sebagai hari pelaksanaan Bau Nyale.” Semua akan diakomodir,” kata Bupati Lombok Tengah HM. Suhaili FT, SH usai menggelar rapat koordinasi dengan para kepala SKPM Lingkup Pemkab. Lombok Tengah di Bencingah Adi Guna Alun – alun Tastura, Jum’at (19/1/2018).
Untuk mempertemukan bulan, tanggal dan lokasi pelaksanaan Bau Nyale 2018 yang berbeda versi antara Blok Pujut dengan para Mangku dari 4 penjuru mata angin itu, HM. Suhaili memutuskan, bahwa perayaan Bau Nyale pada tanggal 6-7 Februari veri Blok Pujut itu akan menjadi Nyale Tunggak atau Nyale Pertama, sedangkan Bau Nyale yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 7 Maret versi para Mangku dari 4 penjuru mata angin itu, akan menjadi Nyale Poto atau Nyale terakhir.” Jangan ada perpecahan hannya gara – gara Nyale. Mari kita jaga kerukunan ini seperti pesan Putri Mandalika,” ucapnya.
Seperti diketahui, perayaan Bau Nyale versi Blok Pujut yang akan digelar di Pantai Dondon, Desa Mertak pada tanggal 6 -7 Maret, mendapat dukungan dari sejumlah pihak, salah satunya dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Tengah. sedangkan, Perayaan Bau Nyale versi para Mangku dari 4 penjuru mata angin mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Pusat.” Bau Nyale Maret nanti kita (Pemkab. Lombok Tengah) akomodir,” tuturnya.
Untuk itu Calon Gubernur Provinsi NTB yang berpasangan dengan H. Muh. Amin itu meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Bumi Tatas Tuhu Trasna untuk tidak terprovokasi apapun hasil dari penetapan jadwal Bau Nyale tersebut.” Jika di bulan Februari tidak ada Nyale, jangan salahkan yang memutuskan Nyale di Bulan Maret, begitu juga sebaliknya, agar kita tetap rukun,” pinta HM. Suhaili FT.
Bupati Lombok Tengah dua periode, sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTB itu berharap, kedepan masyarakat dan pemerintah untuk lebih bersinergi dalam menentukan jadwal pelaksanaan Bau Nyale, sehingga tidak ada lagi dua pendapat berbeda.” Nyale ini sudah menjadi kegiatan nasional, untuk itu mari kita duduk bersama,” ujar HM. Suhaili FT. (slNews.com – rul).
Tinggalkan Balasan