Ini Kisah, Siswi Kelas 5 SD Yang Diduga Dibawa Kabur Lalu Diperkosa Saudagar Tuak
Lombok Tengah, SuaraLombokNEWS.com | Salah seorang Ibu berinisial NAH warga Dusun Montong Jepun, Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diduga tega menyerahkan anak kandungnya sendiri untuk dinikahi, sebut saja namanya Bunga 11 Tahun, yang kini masih duduk di Bangku Kelas 5 SD Negeri 1 Setanggor, kepada lelaki bejat berinisial TAR warga Desa Setanggor, yang telah berkeluarga dan memiliki 6 orang anak, dan telah memiliki Cucu.
Dari penuturan Kepala SD Negeri 1 Setanggor Muhdar, kepada www.suaralomboknews.com, Rabu, (10/5/2017), perbuatan biadab Ibu kandung yang tega menyerahkan anak kandungnya sendiri, untuk di jadikan Istri Muda kepada lelaki berinisial TAR yang diketahui sebagai penjual atau Saudagar Minuman Keras (Miras) jenis Tuak, pada hari Selasa, (9/5/2017).
Setibanya di Sekolah, Bunga terlihat murung dan tiba – tiba berteriak histeris sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, seolah – olah ada dua lelaki bertubuh besar datang menghampirinya dan mendekapnya.” Hari selasa itu, dia (Bunga – red) masuk sekolah seperti biasa. Di sekolah dia tiba – tiba berteriak, dan menangis. Sambil menutup wajahnya, katanya awas-awas ada dua Lelaki yang mau mendekap saya,” tutur Muhdar.
Panik melihat kondisi Bunga yang tidak wajar, dan mengeluarkan darah dari alat kelaminnya, pihak Sekolah selanjutnya membawa Bunga ke ruang guru, dan mencari informasi kepada masyarakat sekitar Lingkungan SD Negeri 1 Setanggor, terkait dengan perubahan prilaku Bunga yang diluar batas kewajaran.”Saat itu dia Pingsan, dan pada saat akan dibawa ke Rumah Sakit untuk di periksa dan di Visum, ada darah yang keluar dari Kemaluannya. Cerita yang kami dapat dari Masyarakat sekitar Sekolah, Dia sempat dilarikan untuk di Nikahi TAR, namun tidak jadi,” cerita Muhdar.
Muhdar mengungkapkan, dari Cerita masyarakat sekitar Sekolah, Ibu Kandung Bunga, memiliki hubungan dekat dengan TAR. Sebelum dilarikan TAR, sekitar Hari Sabtu, (6/5/2017) Bunga diajak jalan – jalan oleh Ibu Kandungnya sendiri. Pada saat itulah Bunga dibawa kabur TAR ke wilayah Lombok Timur.
Setelah disekap kurang lebih selama satu hari satu malam, Bunga berhasil Kabur dan diselamatkan warga Lombok Timur dan diantar ke rumahnya di Desa Stanggor.” Informasinya Ibunya memiliki hubungan dekat dengan TAR, malah ibunya sendiri yang mengantar dan menyerahkan Bunga ke TAR. Sebelum di larikan ke Lombok Timur, pada Hari Sabtu itu Bunga diajak jalan – jalan oleh Ibunya sendiri, lalu Bunga berhasi kabur dan diantar masyarakat Lombok Timur ke rumahnya,” tutur Muhdar.
Selain diduga mendapat kekerasan Seksual, Bunga juga diduga mengalami penyiksaan fisik. Hal itu terlihat dari bekas luka jeratan Tali di kedua Kaki Bunga.
Ayah dan kakak Kandung Bunga yang saat perbuatan bidab itu terjadi, masih mengais Rejeki di Pulau Sumbawa. Mengetahui musibah yang dialami Bunga itu, ayah dan kakak Kandung Bunga langsung Pulaung.” Masyakat sangat benci terhadap sikap Ibu Kandung Bunga. Saat kejadian ayah dan kakak Kandung Bunga bekerja di Sumbawa. Lalu mereka pulang, dan tidak terima terdap sikap Ibu kandung Bunya yang tega menyerahkan Bunga ke TAR untuk di Nikahi. Kalau dilihat dar bekas luka, sebelum di Perkosa, kelihatannya kedua Kaki Bunga di Ikat Tali,” kata Muhdar.
Dari hasil Visum Dokter, Bunga mendapatkan sejumlah Jaitan di alat kelaminnya, dan Dokter melakukan penyedotan sisa sperma yang masih tersisa di dalam alat Kelamin Bunga.” Hasil Pisum, katanya Dijahit, dan dilakukan penyedotan Sperma. Hari ini (Rabu – red) Bunga sempat datang ke sekolah, tetapi baru sebentar di sekolah Bunga langsung Pingsan,” tutur Muhdar.
Meskipun musibah yang menimpa Bunga itu terjadi diluar Lingkungan Sekolah, Pihak SD Negeri 1 Setanggor keberatan dan meminta pihak Kepolisian Polres Loteng untuk memberikan saksi hukum tegas kepada TAR, dan meminta kepada Polisi untuk segera menangkap TAR.” Kejadinnya memang dilaur Lingkungan Sekolah, tetapi Sekolah keberatan, untuk itu Tolong Pak Polisi segera menindak lanjuti kasus ini dan segera menangkap siapa saja orang yang terlibat. Kalau laporan diperlukan Sekolah siap melapor. Persoalan ini tidak bisa dibiarkan, apa pantas, anak masih berusia 11 Tahun mau di nikahi laki – laki yang sudah beristri dan memiliki 5 anak, malah katanya sudah punya cucu, sering Minum Tuaq dan katanya juga Jual Tuak. Hari ini (Rabu – red) rencanannya Saya mau ke Polres, tetapi terkendala kegiatan Hardiknas,” ujar Muhdar.
Dihubungi www.suaralomboknews.com via WhatsApp (WA), Rabu, (10/5/2017) Kasat Rekrim Polres Loteng AKP. Rafles Girsang, belum memberikan keterangan sedikitpun terkait dengan dugaan kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur yang menimpa Siswi Kelas 5 SD Negeri 1 Setanggor tersebut. (slNEWS.com – rul)
Tinggalkan Balasan