Lebaran Topat, Terima Gelar Pengerakse Gumi Tastura, Pathul – Nursiah Jadikan Lombok Tengah Masmirah

SUARALOMBOKNEWS | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar kegiatan Gawe Adat Masmirah yang dirangkaikan dengan Perayaan Lebaran Topat 1446 H/2025 M.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Komplek Kantor Bupati Lombok Tengah pada, Senin, (7/4/2025) itu juga dirangkaikan dengan Penganugerahan gelar kehormatan “Pengerakse Gumi Tastura” oleh Majelis Adat Sasak (MAS) kepada Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah Periode 2025–2030, H. Lalu Pathul Bahri, S.IP,. M.Ap dan Dr. HM. Nursiah (Pathul – Nursiah).
kegiatan yang dihadiri oleh jajaran Pemkab Lombok Tengah, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemkab Lombok Tengah itu berjalan dengan khidmat. Dan dalam kegiatan itu juga disajikan ratusan hidangan makanan Dulang Saji untuk para tamu undangan.
Setelah menerima penganugerahan gelar kehormatan “Pengerakse Gumi Tastura” dari MAS, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri menyampaikan, penghargaan yang diberikan tersebut memiliki makna yang sangat dalam.” Acara ini menjadi sangat istimewa karena dirangkaikan dengan penganugerahan gelar kehormatan kepada kami, selaku Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah periode 2025–2030. Dan sebuah penghargaan yang begitu dalam maknanya, bukan hanya sebagai bentuk kehormatan, tetapi juga sebagai pengingat dan amanah agar kami senantiasa menjaga, melestarikan, dan membangun Kabupaten Lombok Tengah tercinta ini dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya
Dalam kesempatan itu juga, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB itu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat, para tokoh adat, dan majelis adat sasak yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya dan kepada Wakil Bupati Lombok Tengah.”Kami menyadari bahwa gelar pengerakse gumi bukanlah simbol semata, namun merupakan panggilan untuk menjadi penggerak harmoni, pengayom budaya, dan pelindung nilai-nilai luhur masyarakat Lombok Tengah,” ucap Lalu Pathul.
Tradisi Lebaran Topat, lanjut Lalu Pathul, merupakan wujud syukur masyarakat sasak setelah enam hari puasa sunnah syawal, adalah salah satu warisan budaya yang memperkuat identitas sebagai masyarakat religius, toleran, dan penuh kearifan lokal.”Kegiatan seperti ini menjadi pengikat sosial yang mampu menjaga harmoni, mempererat silaturahmi, dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, mari kita jaga dan terus lestarikan adat dan budaya warisan leluhur ini, sembari tetap bergerak maju dalam pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Mari kita jadikan Lombok Tengah sebagai daerah yang Masmirah (mandiri, berdaya saing, sejahtera, dan harmonis),” ujarnya. [SLNews – rul].
Tinggalkan Balasan