SHOPPING CART

close

Berlangsung Sukses dan Meriah, Malam Puncak Pesona Bau Nyale 2024 Jadi Ajang Promosi Pariwisata Lombok Tengah

Pesona Bau Nyale 2024
Ribuan masyarakat dan wisatawan dari dalam dan luar negeri turun ke pantai Seger KEK The Mandalika di Desa Kute, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah untuk menangkap Nyale, Jumat, (1/3/2024) dini hari.

LOMBOK TENGAH | Malam perayaan Pesona Bau Nyale 2024 yang digelar di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika di Desa Kute, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis malam, (29/2/2024), berlangsung sukses dan meriah.

Dalam sambutan saat membuka malam Pesona Bau Nyale yang menjadi Budaya dan Tradisi turun temurun masyarakat Lombok Tengah, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri menceritakan secara singkat Legenda Nyale  yang diyakini oleh masyarakat suku sasak Lombok Tengah merupakan jelmaan dari Putri Mandalika yang memilih menceburkan diri ke pantai laut selatan untuk menghindari perpecahan dan peperangan antar Tiga Raja kala itu yang ingin mempersunting Putri Mandalika.“Maka Bau Nyale ini mengajarkan kita untuk bagaimana mengedepankan rasa keadilan, kebersamaan,” ucapnya

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB yang kini tengah digadang – gadang maju sebagai Calon Gubernur NTB pada Pilgub NTB 2024 itu mengungkapkan, setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak, yang menjadi penentu waktu munculnya Jelmaan dari Putri Mandalika itu yakni Nyale atau Cacing Laut, ribuan masyarakat dari dalam dan luar Lombok, bahkan dari luar Negeri datang berbondong – bondong ke Pantai Selatan Lombok Tengah untuk menangkap Nyale.” Dalam bahasa Sasak, bau artinya menangkap dan Nyale adalah cacing laut yang diyakini merupakan Jelmaan dari Putri Mandalika. Dan sebelum Bau Nyale, berbagai kegiatan seperti penobatan Putri Mandalika, Betandak (berbalas pantun), hiburan musik, Pertunjukan Wayang dan ritual menyambut kemunculan Nyale dilakukan. Kemudian setelah itu warga mulai turun ke laut dengan membawa lampu, sorok (jaring) dan ember untuk menangkap cacing laut yang muncul sebelum matahari terbit. Semoga semua tidak pernah bosan untuk melihat keindahan alam Lombok Tengah,”ungkap H. Lalu Pathul Bahri.

Bau Nyale ini kata Mantan Wakil Bupati Lombok Tengah itu, merupakan kesempatan yang baik bagi semua pihak untuk bisa lebih jauh mengenal tentang Legenda  Bau Nyale yang merupakan tradisi masyarakat sasak. Ini juga momentum untuk mempromosikan kebudayaan dan obyek wisata yang ada di Lombok Tengah kepada masyarakat Internasional agar wisatawan dari berbagai negara datang berkunjung dan merasa betah, aman, nyaman selama berlibur di Lombok Tengah.“Kemeriahan Bau Nyale ini harus dijaga dan dilestarikan dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sehingga budaya ini bisa diteruskan kepada generasi selanjutnya. Selain itu, kegiatan ini bisa terlaksana, karena tetap menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah, sehingga wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman. Mari kita tetap menjaga keamanan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,”ujar H. Lalu Pathul Bahri.

Setelah menikmati hiburan dan pertunjukkan kesenian serta budaya Sasak Lombok Tengah, pada Jumat, (1/3/2024) dini hari atau Pukul 03.00 Wita, ribuan masyarakat dari dalam dan luar Lombok Tengah serta wisatawan dari dalam dan luar negeri turun ke laut selatan Lombok Tengah untuk menangkap atau berburu Nyale secara tradisional dengan membawa Sorok (jaring kecil), Senter dan Ember. [slnews –  rul].

Tags:

0 thoughts on “Berlangsung Sukses dan Meriah, Malam Puncak Pesona Bau Nyale 2024 Jadi Ajang Promosi Pariwisata Lombok Tengah

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

KATEGORI

Maret 2024
M S S R K J S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

STATISTIK