Anak 7 Tahun di Lombok Tengah Tewas Digigit Anjing, Diduga Rabies
LOMBOK TENGAH | Seorang Anak Perempuan berinisial HI, 7 tahun, warga Dusun Kute I, Desa Kute, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah meninggal dunia akibat digigit Anjing liar di sawah belakang rumah keluarganya di Dusun Burhana, Desa Kurerare, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Peristiwa Itu terjadi pada Minggu sore, (24/9/2023).
Korban datang ke Desa Sukerare bersama kedua orang tuanya untuk menjenguk keluarganya yang sakit.
Setibanya di rumah keluarganya, korban bermain bersama dua orang anak lainnya di sawah yang ada di belakang rumah keluarganya. Dan disaat itulah korban digigit Anjing pada bagian leher dan wajah, bahkan korban sempat diseret beberapa meter oleh Anjing Ganas tersebut. ” Digigit di Leher dan di kepala oleh Anjing yang besar. Korban sempat diseret, lalu anjingnya kita kejar dan lari. Korban langsung digendong ibunya,” cerita Syamsul, saksi mata yang berjualan es campur di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara), Senin, (25/9/2023).
Dalam kondisi berlumuran darah akibat luka robek di bagian leher dan wajah, korban langsung dilarikan ke sebuah klinik kesehatan di Dusun Batu Beduk, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. “Mungkin sudah tidak bernyawa dan korban langsung dibawa ke klinik dan sudah meninggal,” ucap Syamsul.
Sementara itu, petugas dokter Puskesmas Puyung, dr Wiwin menduga, korban meninggal dunia akibat digigit Anjing pada bagian leher dan tembus sampai ke pembuluh darah besar. ” Kalau kematian akibat gigitan memang benar, tetapi kalau masalah penyebabnya karena Rabies belum bisa dipastikan, karena belum kita teliti dan nanti ada dokter Hewan. Kemungkinan pembuluh darah besarnya yang kena, bahkan dia meninggal dunia ditempat, langsung dibawa ke klinik dan sudah meninggal,” jelasnya
dr Wiwin juga menduga, korban meninggal dunia ditempat akibat luka robek pada bagian leher. “Meninggal dunia ditempat karena yang kena pembuluh darah besarnya, kecuali digigit dilain tempat, mungkin anak ini masih bisa ngomong dan sadar, jadi kemungkinan besar bukan karena Rabies, karena anjing ini sudah beradaptasi dengan masyarakat setempat dan sudah ada pasangannya dan punya anak,” ujarnya. [slnews – rul].
Tinggalkan Balasan