Jika Menikah Saat Masih Kuliah, Tahfidz Penerima Beasiswa Kedokteran di Lombok Tengah Diminta Kembalikan Dana Pendidikan
LOMBOK TENGAH | Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri didampingi Ketua Yayasan Peduli Yatim Tersenyum yang juga Sekretaris Daerah Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, H. Lalu Idham Halik, Kabag Kesra, Kabag Prokopim dan sejumlah pengurus Yayasan lainnya bertemu dengan para orang tua calon penerima beasiswa Kedokteran jalur Tahfidz di Ruang Bagian Kesra Setda Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, (16/5/2023).
Dalam pertemuan itu, Bupati Lombok Tengah menjelaskan rencana bimbingan belajar (Bimbel) di Ganesha Operation bagi para calon penerima beasiswa Kedokteran.
Untuk itu, Bupati Lombok Tengah mengingatkan kepada orang tua untuk benar benar memperhatikan anaknya selama di Bimbel. “Harus dijaga ketat belajarnya, bila perlu antar jemput anaknya, kalau tidak ada kendaraan kita siapkan ojek,” pinta H. Lalu Pathul
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB itu menaruh perhatian yang besar kepada para penghafal Al-Qur’an tersebut. Sebab baginya, memberi perhatian kepada kekasih Allah SWT itu adalah suatu keberkahan yang luar biasa, karena itu dirinya sangat peduli kepada para penghafal Alquran dan anak Yatim. “Saya minta kepada anak anakku peserta calon penerima beasiswa Kedokteran untuk serius mengikuti bimbingan belajar nanti sebab masih ada satu seleksi yang saya anggap sangat berat dan menentukan yakni tes akademik di Unram,” ucap Lalu Pathul.
Lalu Pathul menjelaskan, biaya Bimbel ditanggung oleh Yayasan sehingga orang tua tidak perlu memikirkan biaya bimbelnya.
Yang diinginkan Lalu Pathul hanya satu yakni serius mengikuti Bimbel.
Lalu Pathul mengaku akan sangat kecewa kepada peserta dan orang tua jika dalam perjalanannya nanti peserta tidak serius bahkan menikah saat sedang kuliah. “Saya tegaskan peserta tidak menikah dahulu sebelum selesai pendidikan, ini harus kita buatkan tanda tangan hitam diatas putih, jangan sampai menikah lalu dibawa pergi keluar dari Lombok Tengah, maka kami akan meminta untuk dikembalikan biaya pendidikan tersebut.” tegasnya.
Lalu Pathul beralasan, bahwa setelah selesai pendidikan maka peserta penerima beasiswa Kedokteran tersebut wajib mengabdikan diri di Kabupaten Lombok Tengah terutama mengabdikan diri kepada anak anak yatim dan masyarakat miskin, sebab mereka jadi dokter dari sumbangan orang. “Kami akan membuatkan pakta integritas, kalau dilanggar maka tentu ada sanksi,” tegasnya.
Lalu Pathul kembali menegaskan, manakala hasil tes akademiknya nanti rendah. maka dirinya tidak bisa membantu sebab seleksi akademik itu menjadi kewenangan perguruan tinggi. “Akan ada 9 orang yang akan terpental dan itu pun belum tentu 10 orang itu masuk sebab perguruan tinggi memiliki standar tersendiri, kalau ternyata hanya sebagian yang masuk sesuai standar Unram maka itu akan dibiayai jadi harus benar benar serius sebab seleksinya sangat ketat,” tegasnya
Disamping memikirkan biaya untuk Calon Dokter yang memenuhi syarat, Bupati Lombok Tengah juga memikirkan 9 orang yang bakal gugur tersebut tentang pendidikannya. “Saya masih pikirkan bagaimana caranya agar mereka yang tak lolos menjadi mahasiswa kedokteran tersebut dapat kuliah secara gratis sebab mereka adalah kaum duafa dan penghafal Alquran, ini masih saya pikirkan caranya, saking saya cinta kepada penghafal Alquran,” ungkap Lalu Pathul.
Lalu Pathul berpesan kepada orang tua untuk tidak memikirkan biaya Bimbel termasuk biaya kuliah kedokteran bagi yang lulus sebab itu menjadi urusan dirinya. “Sekarang yang perlu dipikirkan adalah bagaimana anak anak kita ini lolos seleksi akademik nanti, itu aja yang lain jangan dipikirkan, biar kami yang mikir, bapak ibu hanya jaga anaknya dan kasi support agar tekun belajar,” ujarnya [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan