Capaian Vaksinasi Minim, Kasus Aktif Covid-19 dan Kematian Akibat Corona di Lombok Tengah Meledak
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menanggapi data situasi terkini kasus virus Corona atau Covid-19 di NTB yang di update terakhir pada Tanggal, 18 April 2021, Pukul : 22.04 Wita oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB. ” AR atau tingkat serangan. Lombok Tengah angkanya paling kecil 75,2 dibandingkan dengan angka untuk NTB sangat jauh sekali, begitu juga jika dibandingkan dengan angka Nasional yakni 523. Artinya bahwa penemuan kasus positif di Lombok Tengah sedikit, sangat kecil jika dibandingkan dengan populasi penduduk Lombok Tengah dan ini menunjukkan bahwa di Lombok tengah itu penemuan kasusnya paling sedikit penyebabnya karena karena tracking dan testing yang masih sangat rendah, untuk itu harus ditingkatkan tracking dan testing, banyak keluhan dari tenaga kesehatan kita tentang penolakan dari masyarakat tidak mau ditracking tidak mau dites dan ini harus menjadi perhatian kita semua, Satgas bersama semua elemen sumber daya bagaimana caranya mengupayakan supaya masyarakat menjadi mau dan tidak enggan untuk di Tracing, kita harus gencarkan edukasi, promosi, dan penyuluhan tentang tracing kepada masyarakat,” ungkap Sekretaris IDI Lombok Tengah, dr. Yudha Permana, SpDV, Minggu, (25/4/2021).
Untuk CFR, Lombok Tengah berada diurutan nomor 3 di Provinsi NTB yakni 5, 8%. Melihat angka CFR itu, tingkat kepatalan kasus Covid-19 dan kematian akibat virus Corona atau Covid-19 di Lombok Tengah sangat tinggi dan sangat memprihatinkan, baik itu ditingkat Provinsi NTB maupun secara Nasional. ” Lombok Tengah itu jumlah penemuan kasus nya sedikit, tetapi angka kematiannya tinggi. Dan semua kasus positif rata-rata kondisinya mungkin sudah payah atau berat sehingga pelayanan kuratif untuk memulihkan kondisi pasien menjadi kelimpungan, sehingga yang terjadi adalah kematian, bisa jadi setiap pasien – pasien yang datang itu b sudah dalam kondisi fase yang fatal atau fase yang berat yang kritis dan mungkin yang kedua juga bisa disebabkan karena fasilitas pelayanan kesehatan kuratif mungkin juga kurang maksimal,” papar dr. Yudha
dr. Yudha menjelaskan, untuk kasus aktif atau jumlah pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan, Lombok Tengah berada di posisi nomor satu, baik itu ditingkat Provinsi NTB maupun tingkat Nasional yakni 13,0 persen. ” Lombok Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan angka Nasional 6,6%, ini luar biasa. Lombok Tengah penemuan kasus yang sangat sedikit tetapi paling banyak dirawat, masih paling banyak kasus aktifnya dan angka kematinya paling tinggi, angkat kesembuhannya paling rendah. Dari semua data – data itu, Lombok Tengah penemuan kasus paling rendah, kecil sekali. Dan yang dirawat angka kesembuhannya paling rendah, karena yang dirawat dalam kondisi yang berat, sehingga untuk sembuh membutuhkan tenaga yang besar,” jelasnya
Untuk BOR atau pemakaian Bad (tempat tidur), Lombok Tengah berada di posisi nomor 3 yakni 80,55 persen. ” Arti dari data itu, pemakaian bad untuk pasien Covid-19 di Lombok Tengah sangat tinggi dan hampir penuh. ” Itu (pemakaian bad) bisa dikatakan merah di atas 70%. Pasiennya banyak sekali, tetapi angka penemuan kasusnya sedikit,” kata dr. Yudha
IDI Lombok Tengah mengibaratkan, kasus Covid-19 di Lombok Tengah seperti Gunung yang bisa meledak dahsyat, jika tidak ditangani dengan serius. “Bisa di katakan ini Fenomena Gunung Es. Dan Gunung di Lombok Tengah, puncak gunung nya paling kecil dan runcing, tapi Badan Gunungnya paling Besar. Kalau kita tidak sigap bisa jadi Meledak,” ucap dr. Yudha
Menurut IDI Lombok Tengah, penyebab semakin tingginya kasus aktif Covid-19 di Lombok Tenga, karena masih belum maksimalnya Traking, penemuan kasus Covid-19 yang terlambat dan Fasilitas pelayanan kuratif belum maksimal. ” Traking masih belum maksimal, penemuan kasus terlambat dan fasilitas pelayanan kuraatif belum maksimal,” ujar dr. Yudha
Data jumlah masyarakat Lombok tengah yang telah menerima vaksinasi tahap pertama dan kedua yang berhasil dihimpun suaralomboknews.com dari sejumlah sumber, per tanggal, 22 April 2021, Jumlah masyarakat Lombok Tengah yang telah menerima Vaksin dosis pertama sebanyak 21.974, Dosis kedua sebanyak, 6.751. Total baru 28.625 masyarakat Lombok Tengah yang telah menerima vaksin Dosis pertama dan kedua atau 5,7 persen dengan jumlah sasaran vaksinasi 500 ribu. [slnews – rul]
Tinggalkan Balasan