BPBD Ungkap Progres Penanganan Korban Gempa 2018 di Lombok Tengah
SUARALOMBOKNEWS.com – LOMBOK TENGAH | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklaim penanganan Rehab Rekon Rumah Tahan Gempa (RTG) dan penanagan warga korban Gempa Bumi Tahun 2018 lalu progresnya sangat baik dan berjalan dengan lancar.”Kalau dilihat dari progres per 31 Januari 2020, penanganan warga korban Gempa Bumi Tahun 2018 di Lombok Tengah sangat baik, berjalan dengan lancar dan dilaksanakan sesuai dengan data yang telah diverifikasi dan di Validasi,”kata Plt. Kepala BPBD Lombok Tengah, Murdi AP, Rabu, 19 Februari 2020.
Target penanganan Rehab Rekon RTG yang tersebar di 134 Desa/Kelurahan di 12 Kecamatan se Lombok Tengah yang sumber anggarannya dari Dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar 24.833 yang terdiri dari Rusak Berat 24.833. Rusak Sedang 3.144 dan Rusak Ringan 17.062.
Dan Realisasi Fisik yang dicapai per 31 Januari 2020 yakni untuk Rusak Berat dari target 4.627 yang sudah terealisasi sebanyak 2.60, yang sedang dalam proses sebanyak 599, Plan 599, Jumlah 3.743, Sisa 884.
Untuk Rusak Sedang, dari target 3. 144 yang sudah terealisasi sebanyak 1.771, yang sedang dalam proses 240, Plan 780, jumlah 2.791, dan Sisa 353.
Sedangkan untuk Rusak Ringan, dari target 17.062 yang sudah terealisasi sebanyak 10.458, yang sedang dalam proses 4.476, Plan 84, jumlah 15.246 dan Sisa 1.816.”Total seluruh sisa Realisasi Fisik Rusak Berat, Sedang dan Ringan sebanyak 3.053 atau 12,29 persen. Dan sisa 3.053 itu masuk kedalam kelompok tahap 1 dan 2 yg akan ditargetkan selesai pada akhir bulan Maret 2020 mendatang,”ungkap Murdi AP
Jumlah Fasilitator dan Aplikator penanganan Rehab Rekon RTG yakni 120 orang Fasilitator dengan jumlah Aplikator 3 buah yang terdiri dari Risha, Riko dan Rika.
Untuk pembentukan Pokmas, dari 23.624 kepala keluarga (KK) sasaran telah membentuk 1. 536 Pokmas. Tersisa 1.209 KK sasaran yang belum membentuk Pokmas. Dan Dana yang dibutuhka yakni sebesar Rp. 480.570.000.000,-, dan dana yang diterima melalui Transfer dari BNPB sebesar Rp. 473. 380.000.000,- sehingga terjadi kekurangan dana sebesar Rp. 7.190.000.000,-.
Sedangkan untuk realisasi keuangan per 31 Januari 2020 yakni Rp. 471.175.000.000,- yang telah ditransfer ke Rekening Masyarakat/Pokmas.”Saldo Rp. 2.205.000.000,- dan Saldo itu terkoreksi Irtama akibat data BNPB Anomali. Dan Saldo itu per tanggal 18 Februari 2020 sudah ditransfer ke Rekening Masyarakat sebesar Rp. 1,9 miliar,”papar Murdi
Untuk warga korban Gempa Bumi Tahun 2018 yang tidak terdata dan tidak menerima bantuan, kata Murdi, diupayakan mendapat suntikan bantuan melalui Dana Hibah.
Untuk itu Murdi meminta kepada para Kepala Desa (Kades) aktif mendata warganya yang terkena dampak Gempa Bumi.”Ada yang tidak mendapat bantuan karena, datanya tidak masuk, dan akan diupayakan tahun ini diakomodir melalui Dana Hibah. Untuk itu, kami minta para Kades aktif mendata warganya yang menjadi korban Gempa Bumi Tahun 2018, dengan catatan Data tidak boleh Double dan tidak boleh mendata yang sudah terdata, supaya tidak sia – sia, karena data Dauble secara otomatis tidak bisa di verifikasi dan di Validasi,”pesannya. [slNEWS – rul]
Tinggalkan Balasan