Dipersulit Pinjam Ambulance Desa, Warga Pengenjek Meninggal Dunia
LOMBOK TENGAH | Lukman Husain, saudara kandung dari Almarhum Muhtar, warga Dusun Montong Praje Timuk, Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, mengeluhkan sikap Pemerintah Desa (Pemdes) Pengenjek, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tidak memberikan pelayanan Mobil Ambulance Desa kepada Almarhum Muhtar.” Kakak saya (Almarhum Muhtar), sakit lalu dibawa ke Puskesmas, tapi Kakak saya harus dirujuk ke RSUP (Rumah Sakit Umum Provinsi), dan saya meminta bantuan Mobil Ambulance Desa untuk membawa kakak saya ke RSUP, malah saya dan keluarga dipersulit. Saat saya menelpon Pihak Desa dan yang memegang mobil Ambulance, semuanya saling lempar dan mengaku tidak tahu siapa yang memegang Kunci Mobil Ambulance,” keluh Lukman, Kamis, (18/4/2024).
Akibat tidak mendapatkan pelayanan mobil Ambulance Desa, Muhtar terlambat dirujuk dan terlambat mendapatkan penanganan medis lalu meninggal dunia pada hari Selasa, 16 April 2024 Pukul 17.00 Wita. “ Kata dokter, Almarhum terlambat ditangani karena lamban dirujuk, dan kenapa lamban dirujuk gara – gara kami tidak mendapatkan pelayanan Mobil Ambulance Desa. Untuk itu, kami meminta kepada Bupati Lombok Tengah untuk mengevaluasi kinerja Kades dan perangkat Desa Pengenjek,” pinta Lukman.
Dihubungi suaralomboknews.com via panggilan WhatsApp (WA), Kamis, (18/4/2024), Kepala Desa (Kades), Pengenjek, Haerudin mengaku tidak mengetahui ada warganya yang meninggal dunia di Dusun Montong Praje Timuk.” Tidak ada yang meninggal, siapa yang meninggal,” tanyanya
Untuk itu, Haerudin akan memanggil sopir mobil Ambulance Desa untuk dimintai keterangan terkait dengan adanya keluhan warga yang tidak dapat pelayanan Mobil Ambulance Desa.” Jadi ada dua sopir yang wilayah kerjanya dibagi dua supaya cepat memberikan pelayanan kepada warga. Jadi kalau ada sopir yang bilang tidak memegang kunci tidak benar, karena masing – masing sopir memegang satu kunci Mobil dan ada kunci cadangan. Untuk itu, kita akan panggil sopir ambulance, kita minta klarifikasi, biar kita tahu apa alasanya,” ucapnya
Haerudin menegaskan, akan melakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan Mobil Ambulance Desa.” Kita akan lakukan evaluasi supaya tidak ada komplain dari masyarakat,” tegasnya. [slnews – rul].
Tinggalkan Balasan